Wednesday

Mari Menanam Mawar

Di tamanku tumbuh bunga mawar
Kini sedang menyembul kuncupnya
Kunantikan dengan sabar hati
Bilakah kuncup mengembang,

Oh bunga mawar, lekaslah mengembang
Kuingin memetik dikau
Berapa lama kuharus menunggu
Tak sabar rasa hatiku….


Begitulah kira-kira lagu tentang mawar, yang pernah dinyanyikan Novia Kolopaking. Bunga jenis ini sudah tidak asing lagi untuk masyarakat. Bahkan anak muda sering mengungkapkan perasaan cinta mereka pada saat valentine dengan mawar.
Kenapa mawar sangat populer di masyarakat? Bahkan anak kecil-pun saat ditanya tentang jenis bunga yang ia tahu, mawar akan menjadi pilihan pertama dari jawaban mereka. Bunga mawar mempunyai harum yang khas, sehingga dengan mudah akan menarik minat orang yang menciumnya. Selain itu, bunga mawar mempunyai bentuk fisik yang indah, dengan berbagai macam warna yang tidak kalah menariknya. Ada warna merah, putih, hijau, kuning, hitam, biru, ungu, orange, mawar batik dan lain-lain.

Menanam di Halaman Rumah
Menanam mawar tidak sesulit menanam bunga lain misalnya anggrek. Bunga yang cantik ini tidak terlalu rapuh di hadapan sinar matahari, bahkan mawar sangat menyukai sinar matahari. Kita bisa memulainya dengan memilih bibit yang bisa didapat dengan cara setek, okulasi, cangkok dan biji. Tetapi bagi pemula, lebih baik mencari tanaman mawar yang sudah jadi yang dapat dibeli di toko penjual tanaman, mawar-mawar itu biasanya ditanam di polibag, yang sudah berisi media tanam berupa tanah dan sekam. Mawar yang dijual ini terdiri dari batang utama yang berasal dari mawar hutan dan mawar varietas yang distek/ditempel pada mawar hutan. Mawar hutan mempunyai kelebihan daya tahan hidup yang kuat, sehingga dijadikan batang utama. Tetapi kelemahan mawar hutan, ia jarang berbunga, sehingga tepat jika mawar hutan dikawinkan dengan mawar varietas hasil berbagai stek. Hasil stekkan yang baik, mawar baru akan mempunyai batang dan akar yang kuat.

Jika mawar tersebut ingin ditanam di tanah, kita dapat menyiapkan lubang sedalam dan selebar 50 x 50 x 50 cm. Lubang ini kita isi dengan diisi dengan campuran tanah, pasir, kompos / pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Lubang yang besar berfungsi untuk perkembangan dan penyebaran akar. Sedangkan mawar yang ingin di tanam di pot, sebaiknya kita memilih pot yang besarnya sama dengan lubang jika mawar ditanam di atas tanah.

Menyiram mawar dapat dilakukan dengan cara rutin pagi dan sore apalagi di masa awal-awal kehidupannya. Sebaiknya kita menyiram mawar pada tanahnya bukan pada daunnya.
Seperti juga rambut manusia, tangkai mawar, dahan-dahan yang sudah menguning juga butuh dipangkas untuk dirapikan. Justru ketika kita rajin memangkas, akan muncul tunas baru dengan tangkai yg lebih panjang. Selain ditumbuhi daun-daun baru, cabang baru sering kali berisi bakal bunga di ujungnya.Cabang-cabang yang mengarah ke dalam tanaman sebaiknya juga dipangkas supaya tanaman mawar kita mudah menghirup udara alias dengan lapang atau tidak sumpek.

Ketika tanaman mawar sedang diserang jamur atau serangga, kita bisa menyemprotnya dengan pestisida atau obat serangga. Kalau satu pohon sudah terkena gejala sakit, sebaiknya  mengkarantina pohon itu dari gerombolan mawar lainnya agar tidak menular.

Lakukan pemupukan secara rutin, saat musim semi dilanjutkan sekali sebulan selama masa berbunga. Pupuk yang digunakan bisa pupuk organik atau pupuk buatan yg khusus untuk mawar. Sebenarnya pemupukan ini tidak terlalu signifikan jika media tanamnya sudah bagus. Tapi jika bunganya terbilang jarang, beri pupuk NPK dengan unsur P (fosfor) yang tinggi, atau kasi larutan vetsin (1 sdm vetsin dilarutkan dalam 1 liter air).
Kita bisa melakukan pemupukan sekaligus menggemburkan tanah di sekitar batang mawar sambil mencabuti akar rumput atau gulma yang mengganggu tanaman.

Mawar dan tanaman lain sebenarnya sahabat terbaikmu yang paling bisa mengukur kepekaan perasaanmu. Kalau mawar atau bunga lain sampai layu atau bahkan mati, itu berarti kita sedang tidak peka atau kehilangan sensivitas sebagai mahluk. Semakin kita peka, kita akan semakin paham bahasa tanaman dan ia juga tahu bahasa kita. Berbicara pada tanaman tidak sekedar rayuan gombal pada saat kita suka saja padanya…ia juga seperti manusia yang tak ingin ditinggalkan.




No comments:

Post a Comment